Jumat, 15 November 2013

Jeje's poov

Guys, gue mau curhat nih^^

Hmm, gini sebenenya ada adek kelas yang gue sukain. Gue juga gak tau kenapa suka sama dia, padahal dia gak terlalu pintar, lebih pendek dari gue, gak terlalu cakep, tapi anehnya kenapa gue ngejar - ngejar ntu bocah?

Nah pas aku nanya ketemenku yang satu kelas sama cowok itu, temenku bilang kalau cowok itu bilang dia udah ounya GIRL FRIEND Guys!! Nyesek rasanya lambung (?) ini hufttt..

Maka dari itu, mulai dari sekarang aku gak mau liat muka anak itu lagi!!! Dasar bocah tengil!!!!!

Buat nge-hibur hati aku biar adem ayem, gue mau lihat foto/gambar idola gue

Henry Lau
 

Henry Lau
 


Henry Lau

Channyeol 
Channyeol 
 

Rabu, 13 November 2013

Warna api

Assalamu'alaikum wr. wb.
Guys, gue mau ngasih inpo dikit nih ^^ 
Nyala api pada kompor gas saya berwarna biru, tetapi nyala lilin di meja makan berwarna kuning. Apa yang menyebabkan kedua nyala itu berbeda warna?

Ini menyangkut masalah berapa banyak oksigen tersedia untuk menyalakan bahan bakar. Oksigen yang banyak menyebabkan nyala berwarna biru, sedangkan oksigen yang terbatas menyebabkan nyala berwarna kuning. Mari kita perhatikan nyala kuning dulu.

Sebatang lilin sesungguhnya sebuah mesin pembuat nyala yang sangat kompleks. Pertama, sebatang lilin harus meleleh, kemudian lilin cair itu harus bisa memanjat sumbu, terus harus bisa menguap menjadi gas, dan baru setelah itu dapat terbakar (bereaksi dengan oksigen dalam udara untuk membentuk karbon dioksida dan uap air). Proses ini sangat tidak efisien.

Supaya pembakaran itu bisa efisien 100 persen, lilin harus dapat diubah seluruhnya menjadi karbon dioksida dan air yang tidak kelihatan. Akan tetapi nyala lilin tidak bisa mendapatkan oksigen yang diperlukan kalau hanya mengambil dari udara disekitarnya. Udara di sekitar lilin, yang sebetulnya kaya dengan oksigen, ternyata tidak sanggup mengalir cukup cepat untuk mengimbangi semua parafin yang meleleh dan menguap, yang siap untuk dibakar.


Sementara itu, di bawah pengaruh panas, sebagian parafin yang tidak terbakar terurai, antara lain menjadi partikel - partikel ini, karena panas dari pembakaran menjadi berpendar mencapai bagian puncak nyala, hampir semuanya mendapat oksigen yang memadai untuk ikut terbakar juga.

Hal yang sama terjadi pada lampu minyak tanah, api bakaran kertas, api unggun, kebakaran hutan, dan kebakaran rumah semua nyala berwarna kuning. Sebabnya hanya karena udara tidak dapat mengalir cukup cepat untuk membuat bahan bakar terbakar seluruhnya menjadi karbon dioksida dan air.

Di lain pihak, kompor dan panggangan gas memang menggunakan bahan bakar berwujud gas (jadi tidak perlu proses penguapan). Cara ini memudahkan bahan bakar bercampur  dengan udara sebanyak - banyaknya, sehingga reaksi pembakaran dapat berlangsung dengan cepat. Karena bahan bakar disini terbakar hampir seluruhnya, kita mendapatkan nyala yang jauh lebih panas. Nyala apinya juga jernih dan transparan karena tidak dikotori oleh partikel - partikel karbon. 


Atas perhatiannya gue ucapin gomawo, dan mian kalau banyak thypo ^^
Wassalam

Sembako Kena PPN, Langkah Alternatif Pemerintah Membentuk Masyarakat yang Kuat

Assalamualaikum Wr. Wb. Hai Semua... Kali ini coba kita memikirkan beberapa hal yang baru-baru ini akan dan sudah marak dibahas, yakni w aca...